Wednesday, July 3, 2013

Mengikuti Rasulullah saw.

Dunia itu ibarat pasar yang tidak lama lagi akan tutup. Oleh karena itu, hendaklah engkau menutup pintu-pintu untuk memandang makhluk dan bukalah pintu untuk melihat Allah Azza wa Jalla. Hendaklah engkau menutup pintu-pintu usaha dan sebab (perantara) dengan keadaan bersih hati dan batin dalam setiap hal yang khusus bagimu; bukan dalam hal yang umum untuk keluarga dan para pengikut selain dirimu. Lalu, hendaklah engkau berusaha utuk orang lain, usaha yang bermanfaat untuk orang lain, serta menghasilkan sesuatu untuk orang lain. Hendaklah engkau mencari apa yang khusus untuk dirimu berupa impian karunia-Nya. Dudukkanlah hawa nafsumu di samping dunia dan dudukkanlah hatimu di samping akhirat, serta batinmu disisi Tuhan. Sesungguhnya kau mengetahui apa yang kau inginkan.

Kaum Muslim adalah pengganti para Nabi. Oleh karena itu, hendaklah engkau menerima dan melaksanakan apa yang mereka perintahkan kepadamu. Sebab, mereka menyuruhmu dengan perintah Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta mereka melarang dengan larangan Allah dan Rasul-Nya. Para nabi berbicara lalu mereka pun berbicara. Para nabi diberi dan mereka pun mengambil. Mereka tidak bergerak dengan gerakan watak dan hawa nafsunya. Mereka tidak menyekutukan Allah Azza wa Jalla dan agama-Nya dengan hawa nafsunya. Mereka mengikuti Rasulullah saw. dalam ucapan dan perbuatannya. Mereka mendengarkan firman Allah Azza wa Jalla.

Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka terimalah, sementara apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. (QS 59:7)

Mereka mengikuti Rasulullah saw. sehingga beliau membawa mereka kepada yang mengutus beliau. Mereka mendekatkan diri pada Nabi saw. sehingga beliau pun mendekatkan mereka kepada Allah Azza wa Jalla. Beliau menganugerahkan bagi mereka julukan, anugerah, dan pengaturan atas makhluk.

Wahai orang Munafik, engkau mengira bahwa agama adalah kebaikan, dan perintah adalah sia-sia. Tidak ada kemuliaan bagimu, tidak juga bagi setanmu, juga bagi sahabatmu yang jahat.

Ya Allah, berikanlah tobat kepadaku dan mereka, serta bersihkanlah mereka dari hinanya kemunafikan dan dari ikatan syirik.

Hendaklah engkau menyembah Allah Azza wa Jalla dan memohon pertolongan untuk menyembah-Nya dengan usaha yang halal. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai hamba yang beriman dan taat, yang makan dari yang halal. Dia mencintai orang yang makan dan beramal dan murka kepada orang yang makan dan tidak beramal. Dia mencintai orang yang makan dengan hasil usahanya dan murka kepada orang yang makan dengan kemunafikannya dan menggantungkan dirinya kepada makhluk. Dia mencintai orang yang tauhid kepada-Nya dan murka kepada orang yang menyekutukan-Nya. Dia mencintai orang yang berserah diri kepada-Nya dan murka kepada orang yang menghindar dari-Nya. Di antara syarat mencintai adalah kesesuaian, dan di antara ciri permusuhan adalah pertentangan. Oleh karena itu, hendaklah engkau berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla dan rela atas pengaturan-Nya di dunia dan di akhirat. Allah hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk membukakannya. Allah menambahkan kepada saya dengan cobaan yang lain, saya merasa bingung dalam menghadapinya. Tiba-tiba ada yang berkata kepada saya, “Mengapa engkau tidak mengatakan kepada kami sejak awal tentang keadaanmu ketika engkau berserah diri?” Lalu saya tersadar dan saya pun diam.

Celakalah, jika engkau mengaku mencintai Allah Azza wa Jalla tetapi kau juga mencintai yang selain Dia. Dia itu Mahasuci sedangkan yang selain Dia adalah kotor. Artinya, apabila engkau mengotori yang suci dengan mencintai selain Dia, maka Dia akan mengotorimu. Dia akan berbuat kepadamu seperti Dia berbuat kepada Nabi Ibrahim al-Khalil a.a. dan kepada putra Ya;qub a.s. Pada saat hati keduanya condong kepada putra-putra mereka, maka Dia menguji mereka. Juga kepada Nabi kita Muhammad saw. ketika beliau condong kepada kedua cucunya yaitu Hasan dan Husain, maka datanglah Malaikat Jibril kepadanya dan bertanya, “Apakah engkau mencintai mereka?”
Beliau menjawab “Ya.”
Kemudian Jibril berkata, “Salah seorang di antara mereka akan diberi minum racun, sedangkan yang lainnya akan dibunuh.”

Setelah itu, keluarlah mereka dari hati beliau dan beliau mengosongkan hatinya untuk Allah Azza wa Jalla sehingga kebahagiaan terhadap mereka telah mengubah kesedihan terhadap mereka. Allah selalu memperhatikan hati para nabi, para wali serta hamba-hamba-Nya yang shalih.

Wahai para pencari dunia dan orang-orang Munafik, hendaklah kalian membuka tangan kalian, niscaya kalian tidak melihat apa-apa di sana.

Celakalah, jika engkau bersikap zuhud dalam usaha, engkau hanya duduk-duduk saja, dan malah memakan harta orang lain atas nama agamamu. Usaha itu adalah pekerjaan para nabi semuanya. Tidak ada di antara mereka kecuali orang yang punya pekerjaan atau kasab. Sementara di akhirat mereka mengambil dari makhluk dengan izin Allah Azza wa Jalla.


Wahai orang yang mabuk oleh arak dunia, oleh syahwat dan kegilaannya, ingatlah bahwa sebentar lagi engkau akan tersadar di lubang kuburmu. []`


No comments:

Post a Comment