Friday, May 10, 2013

Hadits-hadits Tentang Amal


Syarah Mukhtaarul Ahaadits
Sayyid Ahmad Al-Hasyimi
Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-9, 2008

Perbaikilah urusan dunia kalian dan beramallah untuk akhirat kalian seakan-akan kalian akan mati besok (HR Ad Dailami melalui Anas ra)

2. Kerjakan kebajikan dan jauhilah kemungkaran. Pikirkanlah dahulu hal yang akibatnya disukai oleh pendengaran telingamu, agar kelak kaum tidak mengata-ngataimu bila engkau tiada dari mereka, bila telah engkau pikirkan akibatnya yang baik, maka kerjakanlah hal itu. Dan pikirkanlah dahulu hal yang akibatnya tidak disukai oleh pendengaran telingamu, bila akibatnya buruk maka tinggalkanlah agar kelak kaummu tidak mengata-ngataimu jika engkau tinggalkan mereka.
(Riwayat Jamaah)

33. Amal yang paling disukai Allah adalah amal yang dilakukan secara terus menerus sekalipun sedikit (HR Syaikhan melalui Aisyah ra)

34. Amal yang paling disukai Allah ialah ketika kamu mati lisanmu masih basah karena dzikrullah (HR Baihaqi melalui Mu’adz ra)

61. Apabila engkau hendak mengerjakan suatu perkara, maka pikirkanlah dahulu akibatnya, apabila akibatnya baik kerjakanlah, apabila akibatnya buruk, tinggalkanlah
(Riwayat Ibnul Mubarak)

62. Apabila engkau menghendaki suatu perkara, maka engkau harus bersikap tenang sehingga Allah memperlihatkan jalan keluarnya.
(Riwayat Bukhari)

126. Apabila manusia mati, maka amalnya terputus, kecuali tiga perkara yaitu:sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya (HR Muslim)

155. Menyempurnakan wudhu adalah bagian dari iman; bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan; tasbih dan takbir dapat memenuhi langit dan bumi. Shalat adalah nur, zakat adalah bukti, sabar adalah penerang, dan Al Quran adalah hujjah bagimu atau hujjah terhadapmu. Setiap manusia berupaya di pagi hari, maka barangsiapa yang menjual dirinya (demi mencapai keridhaan Rabb-nya) berarti ia memerdekakannya (dari neraka), atau membinasakannya (bila ia menjual dirinya demi kerelaan setan)
(Riwayat Ibnu Hibban)

302. Sesungguhnya Allah mencatat semua kebaikan dan keburukan. Kemudian Dia menjelaskan hal tersebut, barangsiapa berniat untuk mengerjakan suatu kebaikan lalu dia tidak mengerjakannya maka Allah menuliskan untuknya suatu kebaikan secara penuh di sisi-Nya. Dan apabila ia berniat lalu dia mengerjakannya maka Allah mencatat pahala sepuluh kebaikan di sisi-Nya hingga 700 kali lipat bahkan lebih banyak lagi. Dan barangsiapa berniat mengerjakan suatu keburukan lalu dia tidak mengerjakannya, maka Allah mencatat pahala suatu kebaikan secara penuh di sisi-Nya. Apabila dia berniat untuk mengerjakannya lalu ternyata dia benar-benar mengerjakannya, maka Allah mencatat untuknya dosa satu keburukan saja.
(Riwayat Muslim dan Bukhari)

313. Sesungguhnya seseorang mengerjakan perbuatan ahli surga seperti yang tampak di mata orang-orang sedangkan hakikatnya dia termasuk ahli neraka. Dan sesungguhnya seseorang mengerjakan perbuatan ahli neraka seperti yang tampak di mata orang-orang sedangkan kenyataannya dia adalah termasuk ahli surga.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

375. Menanti penyelesaian dari Allah adalah ibadah, barangsiapa rela dengan rezeki sedikit, maka Allah rela pula dengan sedikit amal yang dikerjakannya.
(Riwayat Ibnu Abud Dunya)

596. Tinggalkanlah hal yang meragukanmu untuk mengerjakan hal yang tidak meragukanmu, karena sesungguhnya jujur itu mendatangkan thuma’ninah (ketenangan) dan sesungguhnya dusta itu mendatangkan kembimbangan.
(Riwayat Ahmad Nasa’I dll)

1104. Tercatat di dalam kitab Injil, “Sebagaimana engkau berbuat, maka engkau akan mendapatkan balasannya, dan hanya dengan takaran (mikyala) yang engkau pakailah engkau akan ditakar.”
(Riwayat Ad Dailami melalui Fudhalah Ibnu Ubaid)

1134. Barangsiapa yang ingin mengetahui pahala amalnya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat amal yang telah dikerjakannya untuk Allah.
(Riwayat Anas ra)

No comments:

Post a Comment