Tuesday, June 19, 2018


 Isa as berkata, “Jika kalian berbuah banyak, Tuhanku akan diagungkan” demikian pesannya sang nabi yang sudah menjadi “pohon”dalam injil Yohanes 15: 1-17

“Akulah pohon anggur yang benar dan Tuhan-kulah pengusahanya. Setiap ranting padaku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pohon anggur, demikian juga kamu tidak akan berbuah jika kamu tidak tinggal di dalam aku. Akulah pohon anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa yang tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firmanku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Tuhanku dimuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridku.

Seperti Tuhan telah mengasihi aku, demikianlah juga aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasihku itu. Jikalau kamu menuruti perintahku, kamu akan tinggal di dalam kasihku, seperti aku menuruti perintah Tuhanku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacitaku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintahku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabatku, jikalau kamu berbuat apa yang aku perintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu sahabat, karena aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah kudengar dari Tuhanku. Bukan kamu yang memilih aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Tuhan dalam namaku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintahku kepadamu: Kasihilah seseorang akan yang lain.”

Monday, June 18, 2018

Setidaknya ada 4 hari raya umat manusia :
1. Hari raya saat ia dilahirkan dan hidup menjadi manusia di muka bumi.
2. Hari raya saat manusia mulai bertanya kenapa aku dilahirkan.
3. Hari raya saat manusia bertemu kodrat dirinya.
4. Hari raya saat ia menjadi insan kamil.
(Diadaptasi dari Kajian Hikmah Al Quran, September 2017 yang disampaikan oleh Kang Zam)

Ada orang yang melihat masa lalu dan takdirnya sebagai sebuah keburukan dari Allah sehingga ia senantiasa mengeluhkannya, namun ketika seseorang sudah menyala akal dalamnya (fu’ad), maka ia mulai melihat kebaikan dalam semua takdirnya dan mulai membaca sebuah pengaturan Ilahiyah di dalamnya. Bahwa bencana, kehilangan, kematian, perceraian, perpisahan, kesakitan, semuanya adalah Allah yang mengatur bukan yang lainnya, setan pun tidak bisa berkontribusi dalam takdir. Maka ketika kita memohon ‘ihdinashiraathal mustaqiim’ yang kita minta bukan mengubah takdir-Nya akan tetapi memohon diberi akal batin sehingga bisa membaca format takdir yang sedang Allah tulis dan kita bisa menapakinya sebagai anugerah Allah Ta’ala.

(Adaptasi dan kutipan dari pengajian hikmah Al Quran yang disampaikan Kang Zam, Oktober 2017)

Wednesday, June 13, 2018

Umatku ini adalah umat yang dirahmati Allah (ummatun marhumah), yaitu dengan tidak akan ditimpakan azab terhadap mereka di akhirat kelak. Adapun azab yang menimpa mereka terjadi di dunia ini, yaitu berupa fitnah-fitnah, kegoncangan-kegoncangan, peperangan, dan musibah-musibah.
-Rasulullah Muhammad saw-
(HR. Abu Dawud)