Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan mufattan (penuh cobaan), tawwab (senang bertaubat), dan nasaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat."
(Hadits Shahih No. 2276)
Tuesday, May 30, 2017
Monday, May 29, 2017
Friday, May 19, 2017
Tuesday, May 16, 2017
Monday, May 15, 2017
Saturday, May 13, 2017
Tanda Kebencian Allah Atas Hamba
Tiga perkara sebagai tanda kebencian Allah atas seorang hamba, banyak bermain, banyak memperolok-olok, dan banyak ghibah.
-Syaikh Sari As-Saqathi-
Friday, May 12, 2017
Jalaluddin Rumi selalu menekankan bahwa orang harus melihat realitas di balik tabir, penunggang kuda di balik debum dan dia juga tahu bahwa sebenarnya duri itu adalah bagian dari bunga mawar.
Semua bunga mawar, meski sisi luarnya kelihatan seperti duri.
(D 859)
- Annemarie Schimmel dalam buku Akulah Angin Engkaulah Api: Hidup dan Karya Jalaluddin Rumi
Semua bunga mawar, meski sisi luarnya kelihatan seperti duri.
(D 859)
- Annemarie Schimmel dalam buku Akulah Angin Engkaulah Api: Hidup dan Karya Jalaluddin Rumi
Monday, May 8, 2017
Hadits Dalam Kitab Ihya Ulumuddin
Tanya:
Kenapa kitab Ihya Ulumuddin tetap bertahan, walaupun diisukan banyak hadist maudhu di dalamnya?
Kenapa kitab Ihya Ulumuddin tetap bertahan, walaupun diisukan banyak hadist maudhu di dalamnya?
Jawab:
Ihya Ulumuddin ditulis oleh Imam al Ghazali. Imam al ghazali memperoleh ijazah dari Ahmad ar-Razkani dalam bidang ilmu fiqih, lalu Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim di Naisabur. Oleh sebab Imam al-Ghazali memiliki ketinggian ilmu, dia telah dilantik menjadi mahaguru di Madrasah Nizhamiyah (sebuah universitas yang didirikan oleh perdana menteri) di Baghdad pada tahun 484 Hijrah.
Ihya Ulumuddin ditulis oleh Imam al Ghazali. Imam al ghazali memperoleh ijazah dari Ahmad ar-Razkani dalam bidang ilmu fiqih, lalu Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim di Naisabur. Oleh sebab Imam al-Ghazali memiliki ketinggian ilmu, dia telah dilantik menjadi mahaguru di Madrasah Nizhamiyah (sebuah universitas yang didirikan oleh perdana menteri) di Baghdad pada tahun 484 Hijrah.
Dengan begitu, Imam al Ghazali sangat memahami kadiah-kaidah ilmiah dalam ilmu mutsalah hadist, disiplin keilmuan tradisi islam yang membahas perihal kajian sanad dan matan hadist. Ini bisa terlihat dari bagaimana al Ghazali menulis rujukan Quran dan hadistnya di kitab Ihya.
Di setiap bab Ihya yang beliau tulis, Imam Ghazali selalu memulainya dgn ayat-ayat quran sebagai rujukan utamanya. Kemudian beliau iringi dengan rujukan hadist-hadist sahih yg mutawatir. Kemudian hadis sahih yg ahad, kemudian yg hasan jika ada, kmudian dhaif jika ada, kmudian yg ikhtilaf kedhaifannya --terjadi perbedaan antar ulama hadist soal kualitas sanadnya-- jika ada, kemudian yg ikhtilaf maudhu’nya jika ada, kemudian yg semata-mata maudhu.
Namun perlu diperhatikan dalam ilmu mutsalah hadist, jika ada hadist yang dhaif atau maudhu secara sanad, namun matannya bisa dibuktikan selaras dengan quran dan hadist yg lebih shahih sanadnya, maka kualitas hadist tersebut naik menjadi hasan li ghairihi. Itulah mengapa al Ghazali menulis hadist--hadist rujukannya dengan urutan seperti itu di kitab Ihya Ulumuddin.
Kitab Ihya Ulumuddin adalah kitab mahakarya dalam tradisi islam yang mensinergikan dan mendamaikan antara keilmuan fiqh dan keilmuan tasawuf. Sehingga untuk rujukan fiqh, pembaca bisa merujuk pada kutipan quran dan hadist shahih yang dikutip Imam al Ghazali. Sedangkan untuk fadhilah amal --yang umumnya melekat ke tradisi tasawuf--, para ulama mutsalah hadist sepakat bahwa hadist-hadist yang sanadnya kurang shahih bisa di gunakan untuk memahami fadhilah saja, tidak bisa dijadikan rujukan syariah. Rujukan syariah tetap merujuk pada quran dan hadist yang shahih.
(Dari wall FB Rezha Rohadi)
Wednesday, May 3, 2017
Sabar Menanggung Kesulitan
Maka janganlah takut, wahai kalian yang didera oleh penderitaan;
Karena akan ada masa penyembuhan bagimu.
- Kitab Nabi Idris 96:3
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 5)
Kawan, menjadi seorang pecinta itu harus menelan dukanya! Dimanakah dukamu? Diamlah! Karena kesabaran itu memerlukan kedewasaan. Dimanakah kedewasaan? ...
- Jalaluddin Rumi
Bersabarlah kalian, karena dunia ini pernuh dengan penderitaan dan musibah. Tidak ada satu pun kenikmatan, kecuali di dalamnya ada bencana; tidak ada satu pun kegembiraan, kecuali disertai kekhawatiran; dan tidak ada satu pun keluasan, kecuali bersamanya ada kesempitan.
- Syaikh Abdul Qadir Jailani
Subscribe to:
Posts (Atom)