Thursday, October 11, 2018

Ini definisi 'kafir' dalam Al Quran, agar kita mewaspadai pernyataan ini.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَتَعْسًا لَّهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمٰلَهُمْ

Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka.

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka berat hati (karhan) kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.

(QS Muhammad:8-9)

Mereka berat hati dengan apa yang Allah turunkan, belum sampai benci, tapi enggan dengan yang Allah turunkan. Jadi keengganan itu sudah ada kekafiran. Kafir itu ketertutupan. Orang kemudian akan menolak hukum ketika dia tidak tahu kebenarannya apa. Karena tidak sesuai dengan hawa nafsunya, itu 'karhan', berat hati.

- Kang Zam, 2005

Monday, July 23, 2018

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ
Alhamdulillahirabbil ‘alamin (surat al-Fatihah) adalah as sab’ul matsani dan al-Qur’an yang agung yang dikaruniakan padaku.” (HR. Bukhari dari Abu Sa’id bin al Mu’alla).
عن جَابِر بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ ))
Dari Jabir bin Abdullah RA berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.” (HR. Tirmidzi no. 3305)


Tuesday, June 19, 2018


 Isa as berkata, “Jika kalian berbuah banyak, Tuhanku akan diagungkan” demikian pesannya sang nabi yang sudah menjadi “pohon”dalam injil Yohanes 15: 1-17

“Akulah pohon anggur yang benar dan Tuhan-kulah pengusahanya. Setiap ranting padaku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pohon anggur, demikian juga kamu tidak akan berbuah jika kamu tidak tinggal di dalam aku. Akulah pohon anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa yang tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam aku dan firmanku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Tuhanku dimuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridku.

Seperti Tuhan telah mengasihi aku, demikianlah juga aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasihku itu. Jikalau kamu menuruti perintahku, kamu akan tinggal di dalam kasihku, seperti aku menuruti perintah Tuhanku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacitaku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintahku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabatku, jikalau kamu berbuat apa yang aku perintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu sahabat, karena aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah kudengar dari Tuhanku. Bukan kamu yang memilih aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Tuhan dalam namaku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintahku kepadamu: Kasihilah seseorang akan yang lain.”

Monday, June 18, 2018

Setidaknya ada 4 hari raya umat manusia :
1. Hari raya saat ia dilahirkan dan hidup menjadi manusia di muka bumi.
2. Hari raya saat manusia mulai bertanya kenapa aku dilahirkan.
3. Hari raya saat manusia bertemu kodrat dirinya.
4. Hari raya saat ia menjadi insan kamil.
(Diadaptasi dari Kajian Hikmah Al Quran, September 2017 yang disampaikan oleh Kang Zam)

Ada orang yang melihat masa lalu dan takdirnya sebagai sebuah keburukan dari Allah sehingga ia senantiasa mengeluhkannya, namun ketika seseorang sudah menyala akal dalamnya (fu’ad), maka ia mulai melihat kebaikan dalam semua takdirnya dan mulai membaca sebuah pengaturan Ilahiyah di dalamnya. Bahwa bencana, kehilangan, kematian, perceraian, perpisahan, kesakitan, semuanya adalah Allah yang mengatur bukan yang lainnya, setan pun tidak bisa berkontribusi dalam takdir. Maka ketika kita memohon ‘ihdinashiraathal mustaqiim’ yang kita minta bukan mengubah takdir-Nya akan tetapi memohon diberi akal batin sehingga bisa membaca format takdir yang sedang Allah tulis dan kita bisa menapakinya sebagai anugerah Allah Ta’ala.

(Adaptasi dan kutipan dari pengajian hikmah Al Quran yang disampaikan Kang Zam, Oktober 2017)

Wednesday, June 13, 2018

Umatku ini adalah umat yang dirahmati Allah (ummatun marhumah), yaitu dengan tidak akan ditimpakan azab terhadap mereka di akhirat kelak. Adapun azab yang menimpa mereka terjadi di dunia ini, yaitu berupa fitnah-fitnah, kegoncangan-kegoncangan, peperangan, dan musibah-musibah.
-Rasulullah Muhammad saw-
(HR. Abu Dawud)

Monday, May 14, 2018

Makrifat kepada Allah itu berjenjang. Mulai dari makrifat tentang af'al (perbuatan-Nya), makrifat sifat-Nya hingga makrifat Dzat-Nya. Untuk sampai ke titik makrifat af'al saja tidak banyak manusia yang bisa mencapainya. Ketika seseorang meyakini bahwa di balik musibah, bencana, kelaparan, gempa, kecelakaan dan tragedi adalah Dia yang berbuat dan tidak tenggelam dalam permainan saling menyalahkan seseorang atau keadaan, saat itulah seseornag sudah mulai bermakrifat bahwa Dia ada di balik segala perbuatan dan fenomena kehidupan.

Sunday, May 13, 2018

Membaca Al-Qur’an adalah sebaik-baik dzikir. Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan, Allah SWT telah berfirman, ”Barangsiapa yang disibukkan dengan Al Qur’an dan berdzikir kepada-Ku, hingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka aku akan memberikan apa yang terbaik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan firman Allah atas perkataan makhluk-Nya adalah seperti keutamaan Allah atas semua makhluknya.” (HR. Tirmidzi).

Adalah lebih baik selepas shalat tahajud sahabat-sahabat membaca dan mengkaji Al Quran, itu akan lebih produktif menyalakan hati dibanding dzikir ribuan kali akan tetapi tidak paham maknanya.

(Adaptasi tausiyah Kang Zam dalam Kajian Hikmah Al Quran, 26 November 2017)

Thursday, May 10, 2018


"Neraka itu ada disini dan sekarang. Begitu juga surga.
(Maka) Berhentilah mengkhawatirkan tantang neraka atau bermimpi tentang surga.
Setiap saat kita jatuh cinta, kita sedang melangit ke surga. Setiap saat kita membenci, mendengki atau berseteru dengan seseorang, (Pada saat itu) kita langsung terjatuh ke dalam api neraka.
- Syamsuddin Tabriz

Wednesday, May 9, 2018

Takdir yang kita arungi adalah dari tangan Tuhan, kita belajar membaca secara teliti.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala ufuk bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Fushshilat : 53).”

Jadi baca yang ada di ufuk bumi diri kita masing-masing, baru ke jiwa kita. Orang beriman adalah orang yang mampu membaca tanda-tanda-Nya walaupun dalam kesamaran, walaupun tidak terang benderang.
Mata lahiriah kita ini untuk membaca tanda-tanda yang samar, itulah kemuliaan manusia.

Bumi ini bukan (sekadar) untuk ditinggalkan, ini adalah kitabullah, hamparan (mahdan)-Nya. Tidak juga di dunia ini hanya untuk cari uang dan tidak membaca kehendak Allah yang ada di balik fenomena yang terjadi.

(Dari catatan pengajian hikmah Al Quran, 25 Maret 2018/ 8 Rajab 1439H)
“Allah menyayangi orang-orang yang mengetahui kadar dirinya ; tidak melewati batas dirinya; menjaga lisannya dan tidak menyia-nyiakan umurnya”

- Ali bin Abi Thalib ra

Friday, May 4, 2018

Setelah Musa as berjalan dan mengalami sekian pembelajaran dari Khidir as, berkatalah Musa as, "Aku ingin engkau berwasiat kepadaku dengan sebuah wasiat yang dengannya Allah menjadikanku bermanfaat."

Maka Khidir pun berkata, "Wahai pencari ilmu, pendengar itu lebih cepat jenuh daripada pemberi materi. Karenanya janganlah engkau menjadikan anggota majelismu jenuh jika engkau berbicara dengan mereka. Ketahuilah bahwa hatimu itu merupakan bejana, maka pikirkanlah apa yang hendak engkau isikan ke dalamnya. Perhatikanlah duniamu dan letakkan ia di belakangmu, karena sesungguhnya dunia itu bukan tempat yang abadi bagimu, dan kewajibanmu tidak lain hanya menyampaikan kepada umat manusia dan menjadikan dunia ini sebagai sarana pembekalan diri untuk menghadapi kehidupan akhirat kelak. Dan teguhkanlah dirimu untuk bersabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan dosa.

Hai Musa, bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu jika engkau benar-benar mengharapkannya, dan janganlah engkau banyak bicara dalam menuntut ilmu, karena yang demikian itu akan mencoreng kredibilitas para ulama dan menampakkan keburukan orang-orang bodoh. Tetapi engkau harus benar-benar berhemat, karena yang demikian itu lebih baik dan lebih aman untuk menjauhi orang-orang bodoh. Jika engkau dicaci oleh seorang yang bodoh, maka tetaplah diam seraya bersabar dan hindarilah ia, karena jika tidak kebodohannya itu akan menular kepadamu dan bahkan lebih parah.

Hai putera Imran, tidaklah engkau diberi ilmu melainkan hanya sedikit sekali.

Hai putera Imran, janganlah engkau membuka pintu jika engkau tidak tahu cara menutupnya, dan jangan pula menutup pintu jika engkau tidak tahu cara membukanya.

Hai Musa, barangsiapa yang tidak terlepas dari jeratan dunia dan keinginannya terperangkap dalam urusan kehidupan dunia bahkan menuduh ketetapan Allah yang ada padanya, maka bagaimana mungkin ia akan dapat menjadi seorang yang zuhud? Akankah orang yang dikuasai nafsunya akan dapat melepaskan diri dari kekangan hawa nafsunya? Dan akankah belajar itu bermanfaat baginya jika kebodohan telah menyelimutinya?

Hai Musa, belajarlah ilmu untuk kemudian engkau amalkan, dan jangan engkau mempelajarinya jika hanya untuk engkau perbincangkan, sehingga ilmu itu menjadi pelita bagimu dan cahaya bagi orang lain.

Hai Musa bin Imran, jadikanlah zuhud dan taqwa sebagai pakaianmu, ilmu dan zikir sebagai ucapanmu. Perbanyaklah amal kebaikan, karena sesungguhnya engkau pasti akan terkena berbagai keburukan, jadikanlah hatimu takut kepada Tuhan, karena yang demikian itu menjadikan Tuhanmu ridha. Dan berbuatlah kebaikan, karena engkau pasti akan berbuat keburukan. Sesungguhnya aku telah memberikan pelajaran kepadamu jika engkau mampu menghafalnya."

Lebih lannjut, Rasulullah Saw bercerita, kemudian Khidir pun berpaling dan pergi kemudian Musa as dalam keadaan sendiri, sedih dan menangis.

(Sumber: Ibnu Katsir, "Kisah Para Nabi")

Monday, April 30, 2018

Nabi Muhammad SAW berkata kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian siapakah orang yang benar-benar bertaubat?” Para sahabat menjawab, “Allah Ta’ala dan Rasul-Nya lebih mengetahui” Maka bersabdalah Nabi Muhammad SAW:
1. “Barang siapa bertaubat sedang ia tidak mempelajari ilmu, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
2.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak bertambah tekun ibadahnya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
3.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak berusaha membuat musuh-musuhnya ridha, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
 4. Barang siapa bertaubat sedang ia tidak mengubah pakaian dan perhiasannya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
5.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak mengganti sahabat-sahabatnya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
6.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak mengubah akhlaknya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
7.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak melipatkan kasur dan tikarnya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
8.  Barang siapa bertaubat sedang ia tidak menyedekahkan kelebihan dari apa yang di tangannya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat
Apabila tanda-tanda ini telah tampak nyata pada diri seorang hamba, maka ia telah benar-benar bertaubat!”
Hadist Nabi Muhammad SAW dari Abdullah bin Mas`ud ra. )

Friday, April 20, 2018

Engkau ingin bertempat di surga Firdaus dan berdekatan dengan Dzat Ar Rahman pada singgasana-Nya beserta para Nabi, orang-orang Shiddiq, para Syuhada dan Shalihin?
Dengan amal apakah yang engkau kerjakan?
Dengan kemarahan apakah yang engkau tahankan?
Dengan kerabat siapakah yang sudah terputus, lantai engkau sambungkan?
Kesalahan-kesalahan saudaramu yang manakah yang engkau ampunkan?
Yang dekat manakah engkau jauhkan karena jalan Allah?
Yang jauh manakah, engkau dekatkan karena jalan Allah?

- Fudhail bin Iyadh

Wednesday, April 18, 2018

Sahabat-sahabat Isa as bertanya, "Wahai Ruhullah, dengan siapakah kita harus berteman?"
Isa menjawab, " Bertemanlah dengan orang yang apabila kamu melihatnya ia bisa mengingatkanmu semua untuk ingat kepada Allah, bertemanlah dengan orang yang dengan perkataannya bisa menambah amal-amalmu, dan bertemanlah dengan orang yang dengan amalannya bisa menggemarkan kamu kepada akhirat."

Saturday, March 31, 2018

Kalau kita memberikan kepada Allah semua diri kita, maka Dia akan membalas dengan sebuah kesejukan mata kepada kita.

Jika kita mempersembahkan semua eksistensi dalam diri kita, semua sifat, kelemahan kepada Allah taala, semuanya buat Dia, maka itu yang akan menimbulkan kesejukan mata dalam sholat bagi ummat Muhammad. Kalau memberinya separuh-separuh tidak akan bisa menemukan kesejukan mata itu.

(Kutipan dan Adaptasi dari kajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Kang Zamzam Aj Tanuwijaya, 4 Maret 2006)

Friday, March 23, 2018

"Sesungguhnya Ruhul Qudus meniupkan dalam hatiku,
'Cintailah orang yang kamu cintai maka sesungguhnya kamu akan berpisah darinya, hiduplah sekehendakmu karena sesungguhnya kamu akan mati, dan beramallah sekehendakmu maka sesungguhnya kamu akan mendapat balasannya.'"

- Rasulullah saw
(HR Asy Syairazi)
Rasulullah saw bersabda, "Pada seluruh sifat malu itu semuanya kebaikan."
Jadi jangan hina orang atau anak yang malu dengan berkata, "ayo jangan malu, itu jelek!" Masya Allah, tidak ada hal yang negatif pada sifat malu. Karena kalau seseorang tidak punya sama sekali sifat malu berarti ia tidak punya kebaikan. Oleh karenanya jangan mengubah seseorang agar menjadi tidak terlalu pemalu, sungguh semakin pemalu seseorang adalah semakin baik.
(Adaptasi dari petuah mursyid Zamzam AJ Tanuwijaya)
"Wahai manusia, pikirkanlah tentang Tuhanmu, dan saling berwasiatlah kamu dengan akal, maka kamu akan mengetahui sesuatu yang diperintahkan kepadamu dan apa yang kamu dilarang daripadanya. Dan ketahuilah bahwasanya akal itu menolong kamu di sisi Tuhanmu.
Dan ketahuilah bahwa orang yang berakal adalah orang yang taat kepada Allah meskipun kamu hina dalam pandangan, rendah derajat, rendah kedudukan dan buruk tampang.
Dan sesungguhnya orang yang bodoh adalah orang yang durhaka kepada Allah Ta'ala meskipun tampan dalam pandangan, besar derajat, mulia kedudukan, elok tampang dan fasih dalam berbicara.
Kera dan babi itu lebih berakal di sisi Allah Ta'ala daripada orang yang tertipu dengan penghormatan penghuni dunia kepadamu, karena sesungguhnya mereka termasuk golongan orang-orang yang merugi."

(HR Abu Hurairah)

Thursday, February 22, 2018

What is known as life is the soul,
and to search for and understand the soul is life.
- Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen

Monday, February 19, 2018

Sadarilah bahwa musuh-musuhmu yang sesungguhnya adalah mereka yang ada dalam dirimu sendiri.
(Muhammad Rahim Bawa Muhaiyyaddin)

Tuesday, February 13, 2018

Jangan beri gula pada seekor keledai,
Seekor keledai tidak mengerti manisnya gula,
Ia hanya akan menginjak-injak batang tebu,
Oh, jangan lemparkan permata kepada seekor babi,
Ia hanya akan menginjaknya.

Mereka tidak mengetahui nilai sebuah mutiara,
Oh, jangan letakkan mutiara di hadapan seekor ayam.
Ayam hanya menyukai cacing dan serangga,
Mereka hanya akan menendang mutiara itu dengan kakinya.

Seperti itulah nilai sebuah kebenaran di hadapan seorang pencari dunia.

(Terjemahan dan kutipan dari ´101 Stories for Children´, Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen)

Wednesday, February 7, 2018

Al Qur'an itu fungsinya untuk mentransformasi diri kita, setiap ayat di dalamnya jika dipelajari betul dengan bimbingan-Nya maka akan dapat mengubah seseorang.

Apa yang dimaksud dengan transformasi? Yaitu menghidupkan diri, jiwanya dibangunkan dari tidur dan lumpuhnyua, lalu diberi kursi, diberi mahkota dan diberi tahta dan kuasa. Itu sebenarnya ide pokoknya.

(Kutipan dari kajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Kang Zamzam AJ Tanuwijaya, 18 Agustus 2006)

Monday, February 5, 2018

"Anak-anakku, kalian punya potensi untuk melakukan apapun di dunia ini. Kalian bisa mengubah pasir menjadi tali, mengendalikan hewan liar, membengkokkan langit, berjalan di atas api atau air, membuat dirimu tidak nampak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat, kalian bisa menampakkan semua kualitas surga atau neraka.

Akan tetapi, yang paling sulit dilakukan sebenarnya adalah untuk mendiamkan pikiran dan keinginanmu, sesaat saja. Karena hanya dalam diam, engkau baru bisa mendengar Dia berbicara.

(Adaptasi dari kisah anak yang disampaikan oleh Bawa Muhaiyyaddeen)

Sunday, January 28, 2018

Janganlah engkau memberi keringanan kepada hawa nafsu dan jangan menaatinya, niscaya engkau akan berbahagia. Janganlah engkau tersenyum kepadanya dan jawablah setiap seribu katanya dengan satu kata sampai nafsumu menjadi terdidik, tenang dan penuh keridhaan. Jika jiwa mencari syahwat dan kesenangan dari dirimu, maka janganlah menundanya. Ucapkanlah kepadanya, “Tempat kamu adalah di surga.” Kesabarannya atas pahitnya cegahan akan membawanya pada manisnya anugerahnya untukmu. Jika engkau menyabarkan jiwa dan dia menjadi sabar maka Allah Azza wa Jalla akan bersamanya. Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar "
(QS 2: 153)

- Syaikh Abdul Qadir Jailani

Sunday, January 21, 2018

"Belajarlah ilmu karena sesungguhnya belajarnya karena Allah itu adalah taqwa,
menuntutnya adalah ibadah,
mempelajarinya adalah tasbih,
membahasnya adalah jihad,
mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya adalah sedekah,
memberikannya kepada keluarganya adalah pendekatan diri (kepada Allah).

Ilmu adalah penghibur di kala sendiri,
teman di kala sepi,
penunjuk kepada agama,
pembuat sabar di kala suka dan duka,
penasihat di kala ada teman-teman,
kerabat di antara orang yang asing
dan sebagai menara yang menuntun ke surga."

- Mu'adz bin Jabal

Saturday, January 20, 2018

"Sekokoh-kokoh tali iman, adalah cinta kepada Allah dan benci karena Allah."
(HR Ahmad)
Diriwayatkan bahwa Allah Ta'ala menurunkan wahyu kepada Musa as. "Apakah engkau pernah mengerjakan amal perbuatan yang hanya semata-mata untuk-Ku?"
Musa menjawab, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku mengerjakan shalat, puasa, sedekah, zakat hanya semata untuk-Mu."
Allah berfirman, "Sesungguhnya shalat itu untukmuy sebagai tanda bukti, puasa sebagai bentengmu, sedekah sebagai naunganmu dan zakat itu sebagai cahaya untukmu. Maka amal perbuatan manakah yang untuk-Ku?"
Allah kemudian kembali berfirman,"Apakah engkau mencintai seorang kekasih hanya semata-mata untuk-Ku. Dan apakah engkau membenci musuh hanya semata-mata untuk-Ku?"
Maka pahamlah Musa bahwa amal perbuatan yang paling utama adalah cinta pada jalan Allah dan membenci pada jalan Allah.
(Dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali)

Thursday, January 18, 2018

Iman adalah keadaan dimana hati seseorang sepenuhnya berserah diri kepada Allah dan menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya terhadap semua yang telah terjadi dan hal yang akan datang.

- Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen