Dunia itu ibarat pasar yang tidak
lama lagi akan tutup. Oleh karena itu, hendaklah engkau menutup pintu-pintu
untuk memandang makhluk dan bukalah pintu untuk melihat Allah Azza wa Jalla.
Hendaklah engkau menutup pintu-pintu usaha dan sebab (perantara) dengan keadaan
bersih hati dan batin dalam setiap hal yang khusus bagimu; bukan dalam hal yang
umum untuk keluarga dan para pengikut selain dirimu. Lalu, hendaklah engkau
berusaha utuk orang lain, usaha yang bermanfaat untuk orang lain, serta
menghasilkan sesuatu untuk orang lain. Hendaklah engkau mencari apa yang khusus
untuk dirimu berupa impian karunia-Nya. Dudukkanlah hawa nafsumu di samping
dunia dan dudukkanlah hatimu di samping akhirat, serta batinmu disisi Tuhan. Sesungguhnya
kau mengetahui apa yang kau inginkan.
Kaum Muslim adalah pengganti para
Nabi. Oleh karena itu, hendaklah
engkau menerima dan melaksanakan apa yang mereka perintahkan kepadamu. Sebab,
mereka menyuruhmu dengan perintah Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta
mereka melarang dengan larangan Allah dan Rasul-Nya. Para nabi berbicara lalu
mereka pun berbicara. Para nabi diberi dan mereka pun mengambil. Mereka tidak
bergerak dengan gerakan watak dan hawa nafsunya. Mereka tidak menyekutukan
Allah Azza wa Jalla dan agama-Nya dengan hawa nafsunya. Mereka mengikuti
Rasulullah saw. dalam ucapan dan perbuatannya. Mereka mendengarkan firman Allah
Azza wa Jalla.
Apa yang diperintahkan Rasul
kepadamu maka terimalah, sementara apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. (QS 59:7)
Mereka mengikuti Rasulullah saw.
sehingga beliau membawa mereka kepada yang mengutus beliau. Mereka mendekatkan
diri pada Nabi saw. sehingga beliau pun mendekatkan mereka kepada Allah Azza wa
Jalla. Beliau menganugerahkan bagi
mereka julukan, anugerah, dan pengaturan atas makhluk.
Wahai orang Munafik, engkau mengira bahwa agama adalah kebaikan, dan
perintah adalah sia-sia. Tidak ada kemuliaan bagimu, tidak juga bagi setanmu,
juga bagi sahabatmu yang jahat.
Ya Allah, berikanlah tobat kepadaku
dan mereka, serta bersihkanlah mereka dari hinanya kemunafikan dan dari ikatan
syirik.
Hendaklah engkau menyembah Allah Azza wa Jalla dan memohon pertolongan
untuk menyembah-Nya dengan usaha yang halal. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
mencintai hamba yang beriman dan taat, yang makan dari yang halal. Dia
mencintai orang yang makan dan beramal dan murka kepada orang yang makan dan
tidak beramal. Dia mencintai orang yang makan dengan hasil usahanya dan murka
kepada orang yang makan dengan kemunafikannya dan menggantungkan dirinya kepada
makhluk. Dia mencintai orang yang tauhid kepada-Nya dan murka kepada orang yang
menyekutukan-Nya. Dia mencintai orang yang berserah diri kepada-Nya dan murka
kepada orang yang menghindar dari-Nya. Di antara syarat mencintai adalah
kesesuaian, dan di antara ciri permusuhan adalah pertentangan. Oleh karena itu,
hendaklah engkau berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla dan rela atas
pengaturan-Nya di dunia dan di akhirat. Allah hanya membutuhkan beberapa hari
saja untuk membukakannya. Allah menambahkan kepada saya dengan cobaan yang
lain, saya merasa bingung dalam menghadapinya. Tiba-tiba ada yang berkata
kepada saya, “Mengapa engkau tidak mengatakan kepada kami sejak awal tentang
keadaanmu ketika engkau berserah diri?” Lalu saya tersadar dan saya pun diam.
Celakalah, jika engkau mengaku
mencintai Allah Azza wa Jalla tetapi kau juga mencintai yang selain Dia. Dia
itu Mahasuci sedangkan yang selain Dia adalah kotor. Artinya, apabila engkau
mengotori yang suci dengan mencintai selain Dia, maka Dia akan mengotorimu. Dia
akan berbuat kepadamu seperti Dia berbuat kepada Nabi Ibrahim al-Khalil a.a.
dan kepada putra Ya;qub a.s. Pada saat hati keduanya condong kepada putra-putra
mereka, maka Dia menguji mereka. Juga kepada Nabi kita Muhammad saw. ketika
beliau condong kepada kedua cucunya yaitu Hasan dan Husain, maka datanglah
Malaikat Jibril kepadanya dan bertanya, “Apakah engkau mencintai mereka?”
Beliau menjawab “Ya.”
Kemudian Jibril berkata, “Salah
seorang di antara mereka akan diberi minum racun, sedangkan yang lainnya akan
dibunuh.”
Setelah itu, keluarlah mereka
dari hati beliau dan beliau mengosongkan hatinya untuk Allah Azza wa Jalla
sehingga kebahagiaan terhadap mereka telah mengubah kesedihan terhadap mereka.
Allah selalu memperhatikan hati para nabi, para wali serta hamba-hamba-Nya yang
shalih.
Wahai para pencari dunia dan
orang-orang Munafik, hendaklah kalian membuka tangan kalian, niscaya kalian
tidak melihat apa-apa di sana .
Celakalah, jika engkau bersikap
zuhud dalam usaha, engkau hanya duduk-duduk saja, dan malah memakan harta orang
lain atas nama agamamu. Usaha itu adalah pekerjaan para nabi semuanya. Tidak
ada di antara mereka kecuali orang yang punya pekerjaan atau kasab. Sementara
di akhirat mereka mengambil dari makhluk dengan izin Allah Azza wa Jalla.
Wahai orang yang mabuk oleh arak
dunia, oleh syahwat dan kegilaannya, ingatlah bahwa sebentar lagi engkau akan
tersadar di lubang kuburmu. []`
No comments:
Post a Comment