Dunia dan Akhirat
- Dunia
adalah kendaraan seorang Mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju
Tuhannya. Maka, perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan menyampaikan
kepada Tuhan kalian.
- Pernah
seseorang mencela dunia di sisi Imam Ali r.a., maka Imam berkata: “Dunia
adalah negeri kebenaran bagi yang membenarkannya. Negeri keselamatan bagi yang mengetahui
tentangnya. Negeri kekayaan bagi yang mengambil bekal darinya. Tempat
turunnya wahyu Allah. Tempat shalat para wali-Nya. Masjid para nabi-Nya. Dan tempat jual-beli para wali-Nya.
Mereka beruntung dengan mendapatkan rahmat darinya dan di dalamnya mereka
mengharapkan surga.”
- Ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah,
bahwa kalian dan keadaan kalian di dunia ini seperti orang-orang yang
sebelum kalian. Mereka ini usianya lebih panjang daripada kalian,
negerinya lebih makmur daripada kalian, dan lebih jauh jejaknya
(peninggalannya). Suara-suara mereka tidak terdengar lagi. Jasad-jasad
mereka telah hancur. Rumah-rumah mereka kosong. Dan jejak-jejak
mereka terhapus.
- Keluarkanlah
hati kalian dari dunia ini sebelum badan kalian keluar darinya. Di dalam
dunia ini kalian diuji dan untuk selainnya kalian diciptakan. Sesungguhnya
ketika seseorang meninggal, orang-orang berkata, “Apa yang ditinggalkannya?”
Sebaliknya, malaikat berkata, “Apa yang dibawanya?” Maka, nafkahkanlah
sebagian harta kalian sebagai pinjaman yang baik bagi Allah. Janganlah
kalian meninggalkan seluruh harta kalian (sebagai warisan) karena hal itu
akan menjadi beban (yang akan dimintai pertanggungjawabannya) atas kalian.
- Ketahuilah,
sesungguhnya dunia yang kalian harapkan dan kalian sukai, yang karenanya
kalian menjadi marah dan karenanya pula kalian menjadi puas, bukanlah
negeri kalian, bukan tempat tinggal kalian yang kalian diciptakan
untuknya, dan bukan pula yang kalian diseru kepadanya.
- Janganlah kalian berlomba-lomba dalam
kemuliaan dunia dan kebanggaannya. Jangan terpesona dengan perhiasannya
dan kesenangannya. Dan jangan pula bersedih dengan musibah dan
kesengsaraannya. Sebab, kemuliaan dunia dan kebanggaannya terputus.
Perhiasannya akan sirna. Musibah dan kesengsaraannya akan hilang.
(Imam Ali bin Abi Thalib kw)
No comments:
Post a Comment