Showing posts with label iman. Show all posts
Showing posts with label iman. Show all posts
Monday, October 9, 2017
“Nabi pernah ditanyai, ‘Amalan manakah yang paling utama?’ Nabi menjawab, ‘Islam’ Lalu orang tadi kembali bertanya, ‘Islam manakah yang palin utama?’ Nabi menjawab, ‘Iman’ ”(HR. Ahmad)
Thursday, August 24, 2017
"Hai anakku, ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakal kepada Allah."
- Luqman al Hakim
- Luqman al Hakim
Labels:
Dunia,
iman,
Luqman al Hakim,
Taqwa,
Tawakal
Saturday, April 8, 2017
Iman yang utama adalah sabar dan memaafkan. (HR Bukhari)
Tuesday, December 20, 2016
Lima perkara yg merupakan bagian dari iman, siapa yg dalam dirinya tidak memiliki salah satu diantaranya maka ia tidak memiliki iman sama sekali, yaitu: berserah diri terhadap amr Allah, ridha terhadap qadha Allah, menyerahkan segenap dirinya kepada Allah, bertawakal kepada Allah, dan bersabar pada saat tibanya musibah.
-Rasulullah Muhammad saw-
-Rasulullah Muhammad saw-
Sunday, October 18, 2015
Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah al-iman itu dengan berpangku-tangan dan bukan pula
dengan berangan-angan, tetapi al-iman itu adalah apa yang memancar di dalam qalbu dan
dibenarkan (dibuktikan) dengan amal. Demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya:
seseorang tidak akan masuk surga kecuali dengan amal yutqinuhu (yang dikuasainya)."
Para sahabat bertanya: "Ya, Rasulullah, apa yang dimaksud dengan 'yutqinuhu'?". Rasulullah
SAW menjawab: "yuhkimuhu (dia ahlinya)".
—H.R. Abu Qasim bin Busyroni, Ad-Darqathani, Ibnu Najar, Abu Nu’aim Al-Isfahani Keterangan: yutqinu: good at, clever (ithqan: orang cerdik); yuhkimu: sempurna, menguasai, ahli, master
—H.R. Abu Qasim bin Busyroni, Ad-Darqathani, Ibnu Najar, Abu Nu’aim Al-Isfahani Keterangan: yutqinu: good at, clever (ithqan: orang cerdik); yuhkimu: sempurna, menguasai, ahli, master
Rasulullah SAW bersabda: “Beruntunglah orang yang hatinya dilapangkan (diikhlaskan)
untuk iman; hingga hatinya selamat (salim), lisannya jujur (shadiq), jiwanya tenang
(mutmainnah), perbuatannya lurus (mustaqim); dan membuat telingannya mendengar dan
matanya melihat; adapun pendengarannya menjadi tajam dan penglihatannya menjadi
terjaga demi apa-apa yang dibutuhkan qalb. Maka beruntunglah mereka yang hatinya
terjaga.”
—H.R. Ahmad bin Hambal, Baihaqi, Abu Nu’aim Al-Isfahani
—H.R. Ahmad bin Hambal, Baihaqi, Abu Nu’aim Al-Isfahani
Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwasannya Nabi SAW bersabda: “Tidak akan beriman seorang
hamba hingga mengimani empat perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah; dan
(beriman) bahwa aku adalah rasulullah yang diutus dengan haq; beriman dengan
kebangkitan setelah mati; dan beriman kepada qadar.”
—H.R. Baihaqi, Al-Baghawi, Ibnu Asyakir, Al-Hakim an-Nisapuri, Abu Bakar al-Bazar.
(Diriwayatkan juga oleh Turmudzi dengan redaksi sedikit berbeda pada kalimat “bahwa Muhammad adalah rasulullah.”).
(Diriwayatkan juga oleh Turmudzi dengan redaksi sedikit berbeda pada kalimat “bahwa Muhammad adalah rasulullah.”).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Sekali-kali tidak akan
beriman seorang hamba hingga mengimani empat perkara: beriman kepada Allah;
(beriman) bahwa Allah mengutusku dengan haq; beriman dengan kebangkitan setelah mati;
dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”
—H.R. Ahmad bin Hambal dan Ibnu Hajar al-Atsqalani
—H.R. Ahmad bin Hambal dan Ibnu Hajar al-Atsqalani
Tuesday, August 6, 2013
Sebuah
bala yang menimpa orang beriman itu tidak lebih berat dirasakan dibandingkan keterpisahan
dengan Allah taala
(Zamzam AJT, 2006)
(Zamzam AJT, 2006)
Subscribe to:
Posts (Atom)