Barangsiapa yang melihat orang yang mencintai Allah ‘Azza wa Jalla, berarti
dia telah melihat orang yang sudah melihat Allah dengan hatinya. Dia masuk
kepada-Nya dengan batinnya. Tuhan kami, Allah ‘Azza wa Jalla, adalah sesuatu
yang ada dan dapat dilihat. Nabi saw. bersabda, “Kalian akan melihat Tuhan
kalian sebagaimana kalian melihat matahari dan bulan; tidak ada yang dikurangi
dalam melihat-Nya.”
Di dunia sekarang Allah dilihat dengan matahati, sementara kelak di akhirat
Dia dapat dilihat dengan mata kepala. Allah SWT berfirman:
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Melihat (QS 42: 11)
Orang-orang yang mencintai Allah
akan merasa ridha kepada-Nya, tidak kepada selain Diri-Nya. Oleh karena itu,
rasa pahit dalam kefakiran dari dunia bagi mereka terasa manis, dan mereka
ridha kepada-Nya; mereka merasa senang dengan-Nya. Kekayaan mereka ada dalam
kefakiran; kenikmatan mereka ada dalam rasa sakit; keramahan mereka ada dalam
keliaran; kedekatan mereka ada dalam kejauhan; dan ketenangan mereka ada dalam
kelelahan. Oleh karena itu, berbahagialah engkau yang memiliki sikap sabar, ridha
dan selalu berupaya merusak hawa nafsu.
Wahai kaum muslim selaraskanlah
dirimu dengan-Nya senantiasa dan ridhalah atas perbuatan-Nya kepada kita dan
orang lain. Janganlah merasa lebih
pandai dan lebih berakal dibanding Zat Yang lebih berakal dari diri kita. Allah
Azza wa Jalla berfirman:
Allah mengetahui, sementara
kalian tidak mengetahui
(QS 2: 216)
Berdirilah di hadapan kekuasaan-Nya di atas kehancuran akal dan ilmumu agar
engkau memperoleh ilmu-Nya. Hendaklah engkau bersedia bingung terlebih dahulu
dan tidak langsung menentukan pilihan. Biarlah kau merasa bingung terlebih
dahulu hingga datang kepadamu pengetahuan tentang Allah. Bingung dahulu
kemudian sampai pada pengetahuan yang kedua, kemudian sampai kepada pengetahuan
yang ketiga. Dimaksud terlebih dahulu, baru kemudian sampai pada yang dimaksud.
Dikehendaki dahulu kemudian sampai kepada hasil yang dikehendaki. Dengarlah
dan kemudian beramallah. Sesungguhnya aku memintal tali-tali kalian. Aku
memintal tali kalian yang lunak dan menyambungkan tali yang putus. Tidak ada
tujuan bagiku, kecuali tujuan kalian. Tidak ada kebingungan bagiku kecuali
kebingungan kalian. Aku bagaikan seekor burung, di mana saja aku hinggap, pasti
aku menjemput sesuatu. Apa yang ada dalam dirimu adalah batu-batu yang dilemparkan,
hai orang-orang yang kaku, wahai yang terikat nafsu.
Ya Allah, sayangilah aku dan sayangilah mereka. []
No comments:
Post a Comment