Allah menciptakan lauh mahfuzh dan menetapkan takdir-takdir manusia bukanlah karena Allah membutuhkan hal tersebut, tetapi agar hati manusia menjadi lebih mantap, agar jiwanya menjadi lebih tenang dan tentram atas apa-apa yang telah tertulis di lauh mahfuzh. Sehingga apabila nafsu menjadi tenang, ia akan konsentrasi beribadah dan melaksanakan amanah yang diembannya. Segala bisikan dan keinginan nafsu pun akan mereda dalam hati, karena nafsu menjadi putus asa ketika mengetahui bahwa segalanya telah digariskan. Dalam keputusasaan ahawa nafsu inilah jiwa menjadi tenang dan tentram.
- Imam At Turmudzi
No comments:
Post a Comment