"Kalau kita
melihat orang-orang yang sampai, seminimalnya yang bertemu diri, ada mursyid, pak
omo ada wali-wali yang lain, kita bisa baca sejarah mereka, ngga ada yang ringan
kehidupannya, para nabi, para rasul ada ngga yang ngga ada masalah? Ngga ada.
Kenapa pentingnya kita membaca kisah mereka. Dalam Al Quran makanya dikatakan,
sebelumnya engkau tidak mengetahui apa itu al iman apa itu al kitab. Di depan kita nongkrong Al Quran, tapi apa fungsinya
buat diri pribadi? Mesti bisa ada sebuah ikatan yang dalam dengan Al Quran ini,
kalau buat saya tanpa Al Quran wuah saya celaka betul! Al Quran itu akan
membeberkan, membentangkan sebuah aturan yang akan menimpa para pejalan dengan
detil, sementara sebesar apa kita menguasai Al Quran? Mungkin baru titiknya
yang kita kuasai, cinta pun mungkin tidak, membaca pun mungkin tidak kepada Al Quran, itu artinya kita siap-siap kesulitan.
Al Quran itu memberikan sebuah
tuntunan, sebuah peta yang besar, bahkan yang rinci tentang apa yang akan
menimpa semua pejalan di semua level, baik di level mukmin yang biasa sampai
dengan level nabi yang tertinggi, semua dihukumi oleh Al Quran, nabi-nabi itu
beriman kepada Al Quran, membaca Al Quran makanya mereka selamat.
(Zamzam AJT, 7 Januari 2006)
No comments:
Post a Comment