Sunday, October 8, 2017

- Sesungguhnya kebenaran itu berat dan sehat, sedangkan kebathilan itu ringan dan berpenyakit.

- Jalan ini adalah medan yang banyak gangguan di dalamnya, maka orang yang sehat akan selamat dan orang yang sakit akan binasa.

- Masukkanlah kesusahan pada kebenaran.

- Tipu muslihat yang paling sulit adalah menyifatkan kebathilan dalam bentuk kebenaran pada ucapan orang-orang yang pandai.

- Tidak ada yang dapat menghiburmu kecuali kebenaran dan tidak ada yang menjadikanmu bersedih kecuali kebathilan. Maka, sekiranya engkau menerima dunia mereka niscaya mereka akan menyukaimu, dan sekiranya engkau memakan darinya niscaya mereka akan melemahkanmu.

- Demi Allah, aku benar-benar akan membelah perut kebathilan, sehingga aku dapat mengeluarkan kebenaran dari lambungnya.

- Sesungguhnya yang mencegah seseorang untuk mengatakan yang benar adalah karena ia telah lupa kepada akhirat.

- Setiap ada dua seruan yang bertentangan, pasti salah satunya sesat.

- Wahai manusia, barangsiapa mengetahui kredibilitas saudaranya dalam hal agamanya dan ia berada pada jalan yang lurus, maka janganlah ia mendengarkan gunjingan orang-orang terhadapnya. Sebab, seorang pemanah yang melepaskan panahnya terkadang meleset dari sasarannya, demikian pula dengan pembicaraan, terkadang ia direkayasa dan kebathilannya membinasakan. Demi Allah yang Maha Mendengar dan Maha Menyaksikan, ketahuilah sesungguhnya jarak antara kebenaran dan kebathilan itu hanya empat jari saja.

- Orang yang mencari kebenaran lalu ia keliru tidaklah sama dengan orang yang mencari kebathilan lalu ia mendapatkannya.

- Janganlah kalian lari dari kebenaran seperti larinya binatang ternak yang sehat dari ternak yang berpenyakit kudis, dan orang yang sehat dari orang yang berpenyakit.

- Orang yang hina itu mulia di sisiku sehingga aku mengembalikan kepadanya haknya yang terampas, sedangkan orang yang kuat itu lemah di sisiku sehingga aku mengambil hak yang bukan haknya darinya.

- Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah orang yang lebih mencintai perbuatan yang benar walaupun itu menyebabkan kerugian dan kesusahan, daripada kebathilan walaupun itu menyebabkannya mendapatkan faedah.

- Kebathilan adalah apa yang kau katakan, “Aku telah mendengar ... “, sedangkan kebenaran adalah apa yang kau katakan, “Aku telah melihat ... “

- Sesungguhnya akan datang kepada kalian sepeninggalku suatu zaman yang di dalamnya tidak ada sesuatu yang lebih tersembunyi daripada kebenaran, dan tidak ada yang lebih tampak kecuali kebathilan, dan tidak ada yang lebih banyak daripada orang yang berdusta terhadap Allah dan Rasul-Nya.


*******************************************************************************
Kata-kata Imam ‘Ali bin Abi Thalib ra. tentang “Kebenaran & Kebathilan”, diambil dari terjemahan “Al-Imam ‘Ali: al-Mukhtar min Bayaanihi wa Hikamihi” karya Syaikh Fadhullah al-Hairi.

Sunday, October 1, 2017

Sepuluh Aturan Menjadi Manusia

SEPULUH ATURAN MENJADI MANUSIA
(dari naskah Sanskrit)
1. Kamu akan menerima jasad. Kau boleh menyukainya atau tidak, tapi kau akan hidup di dalamnya selama waktu pembelajaran.
2. Kamu akan menjalani berbagai proses pembelajaran.
3. Kamu tidak akan pernah ada dalam situasi yang keliru. Sekali lagi, kamu hanya akan menjalani proses pembelajaran.
4. Sebuah pembelajaran akan terus diulangi sampai kamu memahaminya.
5. Proses pembelajaran tidak akan pernah berhenti.
6. 'Di sana' tidak akan pernah lebih baik dari di mana kamu berada. Semua yang kamu perlukan untuk belajar akan disediakan untukmu di tempat di mana kamu berada.
7. Orang lain hanya cermin bagi kamu untuk memahami inti pembelajaran-pembelajaranmu.
8. Untuk apa waktu pembelajaran digunakan, adalah terserah kepadamu. Usia jasadmu diberi batas, dan kamu hanya bisa belajar melalui jasadmu.
9. Semua jawaban atas pertanyaanmu ada dalam dirimu. Membukanya satu per satu hanya bisa melalui proses pembelajaran yang khusus untukmu.
10. Ketika kamu lahir ke dunia, kamu akan lupa aturan ini untuk sementara waktu.

Thursday, September 7, 2017

Dawud as dalam munajatnya berkata,
"Wahai Tuhanku, siapakah orang yang tinggal dalam rumahMu dan siapakah orang yang Kau terima shalatnya?"

Lalu Allah mewahyukan kepadanya,
"Wahai Dawud, yang tinggal di rumahKu dan yang Aku terima shalatnya hanyalah orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu.
Ia lalui siangnya dengan ingat kepadaKu dan ia menahan jiwanya dari syahwat karena Aku.
Ia memberi makan kepada orang yang lapar, ia melindungi orang asing yang sedang dalam perjalanan, dan menyayangi orang yang tertimpa bencana.
Itulah orang yang cahayanya cemerlang di langit seperti matahari.
Jika ia berdoa kepadaKu maka Aku perkenankan. Jika ia memohon kepadaKu maka Aku memberinya.
Aku jadikan di dalam kebodohan sebuah kesantunan baginya, dalam kelalaian sebuah keingatan, dan dalam kegelapan sebuah cahaya.
Perumpamaannya di kalangan manusia adalah seperti Firdaus pada setinggi-tinggi surga yang sungai-sungainya tidak kering dan buah-buahannya tidak berubah."

(Riwayat dari Ibnu Abbas ra dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali)

Friday, August 25, 2017

"Sesungguhnya hati itu bisa bosan sebagaimana badan pun bisa bosan (letih), karena itu carikanlah untuknya hiburan yang mengandung hikmah"- Ali bin Abi Thalib

Thursday, August 24, 2017

"Hai anakku, ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakal kepada Allah."
- Luqman al Hakim

Friday, August 18, 2017

Ukhuwah itu bukan terletak pada indahnya pertemuan dan manisnya kata di lidah, melainkan ingatan seseorang di dalam doa untuk sahabatnya. - Imam Ghazali -

Monday, August 14, 2017

Kesabaran Musa as

Musa as adalah salah seorang nabi yang menanggung derita yang dalam akibat perlakuan kaumnya namun ia tetap bersabar demi keridhoan Allah Ta'ala. Kesabaran beliau ini pernah dipuji oleh Rasulullah saw dalam hadits yang dikisahkan oleh Abdullah bin Umar:

"Suatu hari Rasulullah Muhammad (saw) tengah membagikan sesuatu (di antara para sahabat). Lalu seorang laki-laki berkata: "Pembagian ini tidak dilakukan (dengan adil) berdasarkan keadilan Allah."
Aku pun menuju Rasulullah dan memberi tahu tentang perkataan itu. Kemudian Rasulullah menjadi demikian marah hingga aku lihat tanda-tanda kemarahan yang sangat nyata di wajahnya. Kemudian Rasulullah bersabda, "Semoga Allah mengaruniakan rahmat atas Musa,  ia diperlakukan lebih buruk dari ini akan tetapi ia tetap bertahan dalam kesabaran."
(Shahih Bukhari)

Rasulullah saw bersabda, "Nabi Musa adalah seorang yang pemalu dan biasa menutup seluruh tubuhnya karena rasa malunya itu. Tapi salah satu Bani Israil menyakitinya dengan berkata, "Ia menutup badannya seperti itu untuk menutupi cacat di kulitnya, entah oleh penyakit lepra atau hernia di bagian kemaluan, atau penyakit lainnya."
(HR Abu Hurairah)