Dia telah memerintahkanmu untuk mengajukan permohonan kepada-Nya, agar Dia bisa memberimu apa yang kau minta. Dia mendambakan agar Ia melimpahkan rahmat-Nya pada dirimu.
Tak seorang pun yang dapat menjadi penghalang antara kau dan Dia, dan tiada Dia membuatmu perlu mencari perantara yang menghubungkan kau dengan Dia.
Tiada Dia akan mencegahmu bertaubat bila kau melakukan keburukan, dan tiada pula dia akan menyegerakan hukuman bila kau melanggar larangan-Nya.
Ia tidak mengejekmu bila pada akhirnya kau kembali pada-Nya, dan tidak akan membeberkan aib dosa-dosamu meski sesungguhnya itu lebih patut kau terima. Ia takkan mempersulit penerimaan tobatmu, dan Ia takkan mengungkit-ungkit kesalahanmu.
Dia tidak akan pernah membuatmu putus asa dari rahmat-Nya. Bahkan bila engkau mengurungkan niatmu untuk melakukan suatu dosa, Ia akan menghitungnya sebagai sebuah perbuatan baik yang layak diberi pahala. Ia hanya menghitung setiap pelanggaran setara satu dosa, namun setiap kebaikan yang kau lakukan dihitung-Nya setara dengan sepuluh kali lipatnya.
Pintu-Nya selalu terbuka bila kau ingin kembali pada-Nya. Kesempatan diberikan-Nya bila kau berkehendak memperbaiki dirimu di hadapan-Nya. Bila kau memanggil, Dia mendengar panggilanmu. Bila kau bermunajat, Dia mendengar bisikan hatimu.
Kau selalu dan selalu diberi-Nya waktu untuk menyampaikan segala hajat dan keinginanmu. Atau memohon agar Dia menghilangkan segala kesusahanmu. Atau mengharap pertolongan-Nya dalam segala urusanmu.
Maka janganlah kau berputus asa bila Ia tak segera menjawab permohonanmu. Ketahuilan, pemberian-Nya selalu sesuai dengan niat yang menyertai setiap permintaanmu.
(Ali r.a)
No comments:
Post a Comment