Friday, March 31, 2017

Tugas Terbesar Manusia

Apa tugas terbesar kita sebagai manusia di penggal kehidupan yang singkat di dunia ini?

Bekerja keras untuk memahami Al Quran sedemikian rupa sehingga kita bisa memetakan diri kita ke dalam Al Quran.
Sebab hal yang paling shahih dalam membangun agama (ad diin) adalah ketika semua langkah hidup kita adalah refleksi dari Al Quran, ketika itu terjadi maka kita akan dikatakan telah mengimani Al Quran sepenuhnya. Mengimani kenabian Rasulullah Muhammad SAW pun tidak akan bisa tanpa melampaui pengimanan yang benar terhadap Al Quran, oleh karenanya iman kepada rasul-rasul menduduki peringkat keempat dalam skema rukun iman, setelah beriman kepada Allah, para malaikat dan kitab-kitabNya.

Kalaupun kita sudah mulai belajar Al Quran tapi dalam keseharian sepertinya Al Quran dengan kehidupan kita seperti dua sungai yang berjauhan dan tidak berhubungan maka sebenarnya kita tengah hidup dalam sebuah kerugian yang besar! Ketika kita di satu sisi memandang kehidupan dan tenggelam di dalamnya kemudian menempatkan Al Quran hanya dalam sekat-sekat kehidupan lain yang bersifat ritual semata maka betul-betul ada yang salah di situ. Kita harus SERIUS memohon kepada Allah, inayah-Nya, hidayah-Nya, taufik-Nya agar diberi rezeki oleh Allah Ta'ala berupa kedekatan hati dengan Al Qu'an.

Jika kita semua sudah mencapai titik itu, ketika antara diri dan Al Quran seperti cermin, atau secara efektif kita sudah menjadikan Al Quran sebagai imam besar kita, baru rasanya bermakna hidup ini, dan itulah tugas terbesar kita sebagai manusia

(Adaptasi dari Kajian Hikmah Al Quran yang disampaikan oleh Mursyid Zamzam AJT, 30 Desember 2015)

Wednesday, March 15, 2017

Ada orang yang bertanya kepada Yahya bin Muadz, “Kapan seorang hamba bisa meraih tingkatan ridha?”
Dia menjawab, “Jika ia telah menetapi empat perkara dalam berhubungan dengan Tuhannya. Yaitu ketika ia berkata, “Jika Engkau memberikan karunia maka aku akan menerimanya, jika Engkau menghalangiku maka aku akan merelakannya, jika Engkau meninggalkanku maka aku akan menyembah-Mu, dan jika Engkau memanggilku maka aku akan memenuhi panggilan-Mu itu.”
Ibnu Abi Ad-Dunya pernah berkata, “Ikutilah kehendak takdir, kemana pun ia pergi, niscaya itu akan membuat hati Anda lebih lapang dan bisa mengurangi ambisi.”
Fudhail berkata “Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan sesuai dengan  sunnah”. Orang-orang  bertanya : “Wahai abu ali apa maksud paling ikhlas dan sesuai dengan  sunnah?”. Fudhail berkata : “Amalan kalau ikhlas tapi tidak benar tidak akan diterima, kalau tidak ikhlas dan benar tidak akan diterima. Maka harus ada keduanya. Yang ikhlas adalah yang karena Allah dan yang benar adalah sesuai sunnah Rasulullah  shallallahu  alaihi  wassalam ”

Saturday, March 4, 2017

Tanggalkanlah pakaian kelemahanmu dalam memenuhi hak-hak Allah.
Tanggalkan baju kebesaranmu dengan makhluk dan persekutuanmu dengan mereka.
Tanggalkan baju syahwat, kekerasan hati, kesombongan dan kemunafikanmu.
Tanggalkan rasa sukamu atas penerimaan, kepedulian dan pemberian orang lain atas dirimu.
Tanggalkan baju dunia dan pakaian akhirat. Berlepas dirilah dari kekuasaan, kekuatan dan dayamu. Pasrahkan dirimu di hadapan Allah tanpa daya, kekuatan dan kebersamaanmu dengan sebab (manusia), serta janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun dari makhluk-Nya.
Lepaskanlah dirimu dari perkara-perkara yang meliputimu hingga Allah mengambilkan pakaian untukmu.

- Syaikh Abdul Qadir Jailani

"“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S.Al- A’raaf:26)