Sekitar 826 tahun yang lalu di Kordoba (tahun 1190), Ibnu 'Arabi mendapat penglihatan bertemu semua nabi sejak Adam a.s. hingga Muhammad s.a.w. Dalam karyanya yang berjudul "Ruh al Qudus", Ibnu 'Arabi menjelaskan alasan mereka berkumpul yang beliau peroleh dari Nabi Hud a.s. yang menginformasikan bahwa para utusan-Nya telah datang untuk mengunjungi Abu Muhammad Makhluf al-Qabaa'ili yang tengah sakit menjelang sakaratul maut. Disebutkan bahwa alasan lain para utusan Allah itu berkumpul sebagaimana dikemukakan oleh Jandi, murid dari Sadruddin Qunawi, yang merupakan murid serta anak angkat sang Syaikh al Akbar adalah untuk menyampaikan selamat kepada Ibnu 'Arabi atas penetapannya sebagai segel para wali (khatam al-awliya) dan sebagai khatamul wilayah al-Muhammadiyah.
Ibnu 'Arabi mengatakan bukti bahwa beliau mendapatkan penglihatan ini adalah kalimat yang disampaikan oleh Hud a.s., "Tidak ada satu pun makhluk hidup yang Ia tidak pegang ubun-ubunnya. Sungguh, Tuhanku ada di jalan yang lurus." Syaikh al Akbar melanjutkan, "Maka adakah berita baik yang lebih dahsyat daripada ini?"
(Dari "The Circle of Inclusion" yang ditulis oleh Cecilia Twinch. The Muhyiddin Ibn 'Arabi Society)
Friday, November 18, 2016
Monday, November 14, 2016
"Manusia mengira bahwa kesabaran hanyalah sekedar menanggung penderitaan dan tidak mengeluh.
Kesabaran, sesungguhnya adalah menerima bahwa Dia-lah yang meletakkanmu dalam sebuah keadaan, lalu bersabar untuk tidak mengadu kepada siapapun selain kepada-Nya, dan meminta-Nya untuk mengangkat keadaan itu untukmu."
~ Ibnu 'Arabi
Tuesday, November 8, 2016
Malaikat Pun Terjebak Syahwat Seksual
Lust atau birahi yang mendasari para malaikat yang
tinggi untuk melanggar perintah Allah muncul setelah mereka berulang kali
memerhatikan kecantikan rupa para anak-anak perempuan yang dilahirkan di mukan
bumi yang tumbuh cantik jelita. Oleh karenanya menjaga dan menundukkan
pandangan bagaikan pintu untuk menjaga agar godaan seksual ini tidak makin
membara.
"Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat." (Qs. An- Nuur (24): 30)
"Penglihatan
adalah bagaikan anak panah beracun yang dilepaskan dari busur panah Iblis.
Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepadaku, maka aku akan memberikan
suatu ketenangan yang kemanisannya itu dapat ia rasakan di dalam hatinya."
(Hadits riwayat Ahmad dan Ath-Thabari)
“Hai 'Ali, jangan sampai pandangan yang satu
mengikuti pandangan yang lainnya.
Kamu hanya boleh pada pandangan yang pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh." (Hadits
riwayat At-Turmudzi dan Abu Dawud.
Dan
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya oleh jabir bin Abdillah
tentang pandangan yang datang secara tiba-tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, "Palingkanlah pandanganmu itu." Dikeluarkan oleh
Muslim, At-Turmudzi dan Abu Dawud
"Ada
tiga orang yang api neraka tidak akan melihat kepada mata mereka; mata yang
memelihara dijalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata
yang menahan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah." (Hadits riwayat
Ath-Thabarani)
Yang Harus Diperhatikan Saat Shalat
"Yang sesungguhnya harus diperhatikan dalam pelaksanaan shalat itu adalah sikap tenang, tawadhu', merunduk, khusyu dan perasaan menyesal.
Kemudian engkau mengangkat kedua tanganmu seraya berdoa, 'Ya Allah, ya Allah.'.
Barangsiapa tidak melakukan yang seperti itu, berarti shalatnya dinilai kurang sempurna."
(HR al-Baihaqi)
Kemudian engkau mengangkat kedua tanganmu seraya berdoa, 'Ya Allah, ya Allah.'.
Barangsiapa tidak melakukan yang seperti itu, berarti shalatnya dinilai kurang sempurna."
(HR al-Baihaqi)
Subscribe to:
Posts (Atom)